ORGANIK – Sejak zaman nenek moyang, pupuk organik telah digunakan, saat itu manusia belum mengenal pupuk kimia. Nenek moyang kita menimbun sisa-sisa makanan berupa sayur-sayuran, tulang, ikan dan sebagainya dalam tanah, kemudian beberapa waktu kemudian tanah tempat menimbun itu digunakan untuk bercocok tanam.
Dengan penggunaan bahan-bahan organik itu, tanaman menjadi subur.
Tapi di era sekarang, manusia mencari solusi bagaimana meningkatkan hasil dan mempercepat panen dengan menggunakan pupuk yang memberikan hasil secara lebih instan. Maka terciptalah pupuk kimia.
Pupuk kimia memang dapat memenuhi kebutuhan manusia akan hasil panen yang lebih cepat, tapi tidak dengan kondisi tanah. Pupuk kimia tidak mampu memperbaiki unsur hara tanah, semakin lama kondisi tanah akan menjadi marjinal. Butuh biaya yang lebih tinggi untuk menyediakan pupuk kimia dalam jumlah lebih banyak sehingga mampu direspon tanaman.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan penggunaan pupuk organik yang berfungsi memperbaiki unsur hara tanah. Semakin sering digunakan, semakin baik kondisi tanah dan semakin optimal juga hasil panen tanaman.
Dari alam kembali ke alam, itu konsep yang diterapkan produen Pupuk GDM, dengan menciptakan pupuk bio organik cair yang dihasilkan dari bahan-bahan organik dan bakteri yang diperlukan oleh tanaman.
GDM terbuat dari bahan-bahan alami dari alam dan diproses melalui teknologi proses bioteknologi ramah lingkungan. Selain itu GDM mempunyai keunggulan, di mana bakteri yang digunakan di dalam proses pembuatannya adalah bakteri hasil penemuan seorang professor dari China yang sudah melewati penelitian selama bertahun-tahun.
Bahan-bahan utama yang digunakan dalam pembuatan GDM antara lain kotoran ternak, tumbuhan, ikan, tulang-tulang ternak, limbah organik lain,
rumput laut, darah hewan, minyak hewani, alga dan bakteri.
rumput laut, darah hewan, minyak hewani, alga dan bakteri.
Bakteri merupakan unsur penting di dalam GDM, karena dengan adanya bakteri maka akan mempengaruhi kemampuan pupuk dalam mendukung pertumbuhan tanaman dan perbaikan unsur-unsur di dalam tanah. Setiap bakteri mempunyai fungsi masing-masing yang berbeda dan mempunyai cara kerja yang lain pula. Bakteri yang terkandung dalam GDM sebanyak 80% bakteri gram positif.
Bakteri dalam GDM juga bersifat apatogen (tidak patogen) sehingga sangat aman untuk lingkungan. Bakteri tersebut adalah Bacillus brevis, Bacillus pumillus, Bacillus mycoides, Klebsiella oxytoca, Pseudomonas alcaligenes, Pseudomonas mallei dan Micrococcus roseus.
“GDM Spesialis pangan secara umum menghasilkan produk yang bisa bertahan lebih lama, pada tanaman padi bulirnya lebih banyak dan bulir produktif bias mencapai 90% dengan warna kuning pada bulir merata di semua tanaman. GDM meningkatkan hasil panen lebih optimal dan menekan biaya produksi,
Juga ada GDM untuk spesialis tanaman buah yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman buah, meningkatkan kekebalan terhadap kondisi cuaca ekstrem, memberikan stimulasi terhadap aktivitas mikroorganisme di dalam tanah.
“Tentunya meningkatkan hasil dan kualitas panen buah, karena buah yang dihasilkan lebih banyak, lebih besar dan lebih manis serta dapat bertahan lebih lama,” sambungnya.
varian GDM lain yang special untuk jenis-jenis tanaman perkebunan , tanaman kelapa sawit, spesialis rumput golf, tanaman hias dan spesialis ternak, ikan dan udang.
GDM spesialis ternak, ikan dan udang dapat menurunkan angka kematian ikan, meningkatkan bobot tubuh ternak dan ikan, meningkatkan nilai nutrisi melalui penyerapan makanan yang maksimal serta mengurangi bau kotoran ternak.
“Satu kekhususan lagi, semua varian Pupuk GDM tersebut pada tanaman dapat memberikan antibodi atau kekebalan terhadap serangan hama dan penyakit. Serta terhadap ternak, ikan dan udang menekan perkembangan bakteri patogen yang merugikan, Pupuk GDM 100% organik, yang memang diperlukan dalam kegiatan pertanian saat ini seiring makin masifnya kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang di ambang batas.
Dengan komposisi lengkap dalam produk Pupuk GDM, petani lebih dimudahkan dalam proses bertani dan juga menghemat banyak biaya-biaya pertanian. Aplikasi Pupuk GDM juga sagat praktis dan mudah.
“Pupuk ini cocok bagi petani yang belum pernah menggunakan pupuk organic di lahan pertanamannya. Pemakaian GDM dari awal pertanaman dan konstan, dapat mengurangi resiko gagal panen,”
0 komentar:
Posting Komentar